Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Rabu, 06 Maret 2013

HASDUK BERPOLA : Kisah Nasionalisme Anak Pramuka





Masnun seorang veteran yang tidak lagi dihargai oleh negerinya sendiri karena tidak cukup mendapat santunan, akhirnya merelakan diri untuk menjauh dari hiruk pikuk kota Surabaya. Masnun merupakan seorang saksi mata disobeknya bendera di peristiwa 10 Nopember 1945 di Hotel Yamato Surabaya. Masnun yang sudah tua akhirnya menjauh ke kota kelahirannya di Bojonegoro bersama anak perempuan dan juga cucunya yaitu budi dan bening. Bermula dari sana, ia mulai mengajak cucunya, Budi untuk terus memupuk impian agar menjadi orang besar, agar terus bisa belajar meski himpitan keuangan mendera keluarganya.

Triller ke-1 film ini dibuka dengan adegan latihan semaphore di sekolah Budi.  Sang kakak kelas yang melatih pramuka mengajak untuk ikut serta dalam jamboree nasional. Budi yang merasa tidak memiliki uang untuk bisa membeli keperluan pramuka, akhirnya harus tertunduk lesu. Ia tidak percaya bahwa impiannya untuk menjadi seorang pramuka sejati harus kalah oleh kurangnya dana.

Budi ingat apa pesan simbah padanya.
“Pokoknya kamu harus ikut persami, supaya kamu bisa ikut jamboree.”

            Rasa lesu karena himpita keuangan ia tepis dengan rela mencari pekerjaan agar bisa mengumpulkan uang. Di sinilah petualangan Budi dimulai. Bagaimana ia bekerja keras agar impiannya bisa tercapai. Ada adegan nenek Budi tak mau membantu Budi, ia menganggap bahwa Budi tak perlu ikut serta dalam kegiatan pramuka. Cobalah perhatikan kata-kata di percakapan ini. “Mbok si budi kuwi ga usah terlalu dimanja tho, pak.” Apalagi mengingat ibunya pun tak merestuinya. “Lha wong buat uang sekolah kamu uang ibu udah dipepet-pepet.” Bagaimana seorang anak bisa membuat impiannya tercapai, bila restu ibu saja tak ada?

Hasduk yang merupakan kebanggaan bagi anggota pramuka harus diganti dengan pola yang baru karena terbakar, padahal Budi mendapatkannya dengan susah payah. Budi yang tidak punya uang untuk membeli hasduk terpaksa harus merelakan sang adik, yaitu Bening untuk membuat pola baru di kain hasduknya dengan kain seprai bergambar kepala Barbie dan motif bunga-bunga. Bisa dibayangkan apa yang dirasakan oleh Budi? Iya, ia menangis. Rasa harga dirinya sebagai seorang pramuka penggalang surut seketika karena hasduk yang tidak bisa ia beli harus diganti dengan hasduk berpola.

Hanya simbahnya saja yang mantan veteran itu yang masih membuat Budi bersemangat untuk mengikuti persami. Mengumpulkan satu demi satu serpihan semangat yang kadang kendur. Budi juga menjadi lebih semangat lagi saat tahu pelatih pramukanya siap untuk mendukungnya. Apa kata-kata dari pelatihnya itu? Yap, ini dia.

            “Apa pun masalahmu, saya yakin kamu bisa mengatasinya.” Sebuah penguatan yang meneguhkan hati. Sebuah kata yang layak menjadi obor bagi semangatnya yang telah layu.


Hasduk berpola awalnya adalah ide dalam sebuah cerpen yang ditulis oleh Bagas D. Bawono. Film ini diangkat berdasarkan kisah di cerpen sepanjang 9 halaman tersebut. Saat ini dibuat filmnya oleh alineapicture. Buat saya yang pernah mengalami masa-masa seru mengikuti kegiatan pramuka, film ini mencerminkan sisi lain nasionalisme. Nasionalisme sederhana ala anak pramuka yang berasal dari desa, dari keluarga sederhana. Bagaimana cara ia bertahan dari kendurnya cita-cita, bagaimana ia tetap teguh untuk menjadi seorang pramuka sejati dengan mengikuti persami, dan mempunyai kelengkapan pramuka utuh? Bagaimana ia harus menolak ajakan temannya untuk ngamen. Buatnya ngamen itu menciutkan harga dirinya. Ia lebih baik mencari uang dengan bekerja serabutan daripada harus ngamen, meminta-minta pada orang lain.

Sisi unik film ini adalah saat Budi berusaha untuk mewujudkan impian kakeknya agar bisa terbebas dari rasa bersalah karena merasa jadi pecundang. Pecundang karena tak berani mengibarkan bendera merah putih saat diberondong peluru dari segala penjuru. Siap melihat sisi heroik dari Budi saat berusaha mengibarkan bendera milik kakeknya yang sudah lama lusuh dan berubah warna? Mari lihat filmnya di bioskop kesayangan anda. ;)






jadwal tayang di bioskop



Poster film Hasduk Berpola(sumber : 21cineplex)

Nah, ingin tahu film Hasduk Berpola seperti apa kisah lengkapnya? Yuk, sebelum nonton filmnya, unduh dulu cerpen Hasduk berpola. Gratis lho unduhnya. Cek di sini! ;) Selamat penasaran menanti filmnya tayang di bioskop tanggal 21 Maret 2013 yaaa. ;)


Judul           : Hasduk Berpola
Sutradara  : Harris Nizam
Penulis        : Bagas D. Bawono dan Kirana Kejora
Pemain        : Bangkit Prasetyo, Idris Sardi, Iga Mawarni, Fay Nabila, Niniek L. Karim, Ranty Purnamasari, Heri Savalas, Hadi Subiyanto, Sony Gunawan, Petra Sihombing, Calvin Jeremy, Alisia Rininta, Meitha Thamrin
Produksi     : AlettaPictures

Senin, 04 Maret 2013

Hati-hati Penipuan Atas Nama 3Care


Pagi ini aku dikagetkan oleh sms adikku, katanya dia dapet undian honda jazz dari web 3 care yang mengharuskan dia datang ke jakarta dalam waktu 2 hari untuk mengambilan hadiah. Kalo ga, hadiahnya hangus. Btw, untung dia sms duluan ke aku. Soalnya, ternyata webnya itu web gratisan kayak wordpress gitu dan emang pernah ada yang kena tipu dengan modus yang hampir sama cuma beda provider. Hadehh, bikin bete pagi-pagi. Semoga ga ada yang kena modus penipuan kayak adikku juga ya. :)

Webnya yang ngaku dari 3care: http://kejutan-3care.jimdo.com/daftar-pemenang/


Isi smsnya : 
"Kami dari KTR 3care sudah menghubungi no Anda tidak tersambung jadi kami kirim sms bahwa no anda mendapat 1 mobil HONDA JAZZ Pin; 19e8u37

Secara mudah sebenernya bisa tau kalo itu penipuan dengan ngecek webnya: 
1. Ga mungkin juga 3 bikin web baru cuma buat pasang pengumuman, buang-buang duit
2. Ga ada nomer resmi dari CS nya semisal 123 atau 100 yang nelfon, jadi cuma sms aja
3. Harusnya sih kalo ga nyambung, bakal tetep ditelfon
4. Nama webnya aneh, karena ada tanda - di webnya. Padahal itu ga efektif buat penamaan web
5. Dan lagi, foto di penerimaan hadiahnya itu, kenapa ukurannya kecil semua? :))
6. Paling mencolok karena di samping kanan ada banner jimdo yang tulisannya bahwa kamu juga bisa membuat website yang sama. Artinya? Semua orang bisa bikin web begituan. -.-"

Kalo dapet yang kayak gini, cek lagi deh ya, paling enak ngecek langsung ke CS resmi. Pasti dijawab dengan baik. :)

Senin, 25 Februari 2013

Silaturahim Mengalirkan Rezeki


Silaturahim mengalirkan rezeki. Awal aku pertama tahu tentang ayat atau hadist ya? Lupa-lupa ingat deh. Pokoknya yang membahas keutamaan silaturahim, aku pikir agaknya kok aneh ya, masa sih karena silaturahim aja bisa banyak rejekinya? Ini pikiran orang awam sih, kan aku bukan orang yang shalihah banget.  Pas itu aku pikirnya ga ah ya, soalnya buatku main-main ke rumah temen tuh  ga terlalu penting. Eh, pas kapan hari itu pernah kejadian. Bapak kan hobi silaturahim ke rumah tetangga-tetangga. Rata-rata pada kenal bapak, sebelum beliau jadi pak RT pun udah kenal akrab. 

Pas waktu itu aku mau keluar beli makan, tau-tau ada tetangga yang manggil aku, terus dia bilang gini. “Mba kiky, nitip buat ibu ya, ada kue titip buat ibu bapak. Mba abis syukuran beli motor.” 


Akhirnya aku pulang lagi sambil bawa kotak kue itu, dan pas udah nyampe rumah kuenya baru dibuka. Dan yeahh, itu kueee enak bangett, kue coklattt hhmm, nyummyyy. Aku makan habis sepertiga kotak. Haha. :D Aku pikir enak banget ya, kok sering dikasih gini. Ini ga cuma sekali dua kali aja sih, soalnya sering ada tetangga yang tau-tau dateng ngasih kue bikinan sendiri, kadang juga cemilan apa gitu. Aku yang nerima cuma bengong aja. Lha, ga usah beli tau-tau dikasih gratiiisss. Mantap abiis. Makasih yaa. Moga yang ngasih rejekinya makin banyaakkk. :D

Pernah juga waktu itu pas bapak kecelakaan, yang bawa ke RS itu guru-guru dari sekolah. Yang dateng duluan sebelum aku justru sepupu-sepupuku yang dari slawi. Padahal rumahku lebih deket tapi karena infonya telat nyampe, aku baru dateng setelah sepupu dateng. Dan mereka yang heboh bantuin urusin pindahan ke RS yang lebih bagus buat CT scan. Sama tetangga samping rumah yang justru bantuin bapak buat urus administrasi. Lha, kok ya? Aku yang ga tau apa-apa soal prosedur RS cuma bantu doa aja, karena emang pas itu cukup shock.

Kadang ga ngerti deh, keajaiban silaturahim itu bekerja secara ajaib dan tanpa bisa ditebak. Entahlah, tapi itu cukup jadi bukti soalnya sering banget aku tau info penting dari temen. Dan kadang ngerasa bersalah juga karena belum bisa seaktif mereka buat silaturahim ke temen-temen lain karena kewajiban yang harus dikerjain lebih menyita waktu. Pengen sih BW sering-sering, tapi jatah ol ku aja jarang-jarang karena lepiku satunya ngadat. Arrghhh, pengen nangiiiss. Ya, moga cepet dapet ganti yang lebih baik. :’)